Risma : PNS itu Pelayan Masyarakat
Surabaya, 22 Maret 2014 lalu saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti kegiatan dari kompasiana yang diadakan setiap bulannya. Kegiatan itu bernama Monthly Discussion, atau lebih dikenal dengan sebutan MODIS. Setiap kegiatan MODIS hanya terpilih 100 orang pengguna kompasiana yang disebut kompasianer.
Kegiatan yang bertemakan "Surabaya di Tangan Risma" ini dihadiri oleh banyak kalangan, bukan hanya dari Surabaya saja. Kompasianer dari Malang, Gresik, Sidoarjo, Solo dan lain-lain merelakan diri untuk mengikuti MODIS yang menghadirkan Bu Risma. Sosok yang tengah naik daun selepas talkshow nya di mata najwa ini memang menarik perhatian banyak kalangan.
Kompasianer yang terpilih pun mempunyai profesi yang sangat beragam, mulai dari mahasiswa, penulis, guru, jurnalis, BNN Solo pengamat sepakbola dan tak lupa BONEK pun hadir dalam #kompasianaMODIS. Diskusi berdurasi 1,5 Jam ini menceritakan banyak hal. Mudah-mudahan ulasan saya ini bisa mewakili diskusi kemarin (22/03/2014).
Pendidikan : semua sekolah digratiskan, biaya operasional sekolah dari pemerintah untuk siswa sekolah itu masih kurang, hingga bu Risma memutuskan untuk memperbesar anggaran BOSDA.
Kesehatan : Jika sudah kelas 3, pemerintah akan membiayai penuh tentang perawatannya
Transportasi : 2 transportasi massal yang dipersiapkan untuk memanjakan masyarakat Surabaya yang pernah masuk koran mancanegara yaitu SuroTram dan BoyoRail.
Pertanian : Surabaya setiap hari selalu mengirim pasokan ke tangerang hinga berpuluh ribu ton. Tempatnya berada di daerah Surabaya Selatan, Bangkingan.
Pertamanan : Pemkot Surabaya menyiapkan Taman-taman yang akan disertai dengan lapangan Futsal sekelas Eropa untuk masyarakat Surabaya. Lapangan Futsal itu pun disewakan secara gratis. Yang sudah ada yaitu di Taman Ronggolawe (Belakang Joyoboyo)
Sepak Bola : Berusaha adil untuk mengayomi dualisme persebaya karena terjadi saling sikut ketika membela salah satu pihak. Otoritas tertinggi ada ditangan Induk sepakbola tanah air.
Ekonomi : Telah berhasil mengubah sebuah tempat lokalisasi menjadi home industri. Awalnya berjumlah 1 rumah, sampai detik ini berjumlah 4 rumah. Pernah diikutsertakan dalam pameran dan setiap harinya selalu HABIS. Pameran dilaksanakan selama 3 hari.
Sosial : Memberi makan 3x sehari untuk anak yatim, lansia, orang cacat dan orang gila. Surabaya merawat 1300 orang gila.
Dan masih banyak hal lain yang belum bisa di share oleh bu Risma karena waktunya yang singkat. Terlepas dari itu semua, Bu Risma selalu menekankan kepada PNS bahwa PNS itu kerjanya adalah melayani masyarakat. Terjadi dialog antara Bu Risma dengan PNS yang datang dalam #kompasianaMODIS "HEH, PNS tugasmu lapo?" pertanyaan tersebut ditujukan kepada PNS yang diajak bu Risma mengikuti MODIS. PNS tersebut pun sontak menjawab "PELAYAN bu".
Pelayan disini maksudnya adalah melayani masyarakat dengan sepenuh hati, terutama yang tidak mampu serta tau bagaimana cara melayani masyarakat dengan baik. Risma telah sadar dan paham betul tentang kondisi Surabaya. Ketika memajukan Surabaya, kita harus sadar dan mengetahui bahwa di Surabaya ini ada yang kondisi ekonominya menegah kebawah. Orang-orang tersebut menjadi perhatian lebih dari Bu Risma untuk kemajuan Surabaya.
Dalam beberapa kali kesempatan, bu Risma selalu menyempatkan diri untuk jalan tanpa arah dan tujuan untuk mengetahui kondisi Surabaya. Ketika menjumpai anak kecil yang jualan koran, menangis di pinggir jalan, tidak sekolah dan lain-lain selalu dihampiri oleh bu Risma untuk berdialog. Jika mendapati masalah untuk sekolah, pasti diajak ke rumah atas izin ortu untuk disekolahkan oleh bu Risma.
Banyak banget kemajuan Surabaya yang bisa saya rasakan selama kepemimpinan Bu Risma dan banyak juga kemajuan-kemajuan yang belum saya ketahui. Semoga orang-orang baik seperti ibu selalu dilindungi oleh Tuhan dan semoga impian-impian ibu bisa tercapai selama kepemimpinan ibu menjadi walikota Surabaya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada kompasiana yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti MODIS. Mudah-mudahan MODIS bisa berjalan terus setiap bulannya dan pembicara-pembicara yang dihadirkan semoga bisa menginspirasi para pesertanya.
Best Regards,
Read More
Kegiatan yang bertemakan "Surabaya di Tangan Risma" ini dihadiri oleh banyak kalangan, bukan hanya dari Surabaya saja. Kompasianer dari Malang, Gresik, Sidoarjo, Solo dan lain-lain merelakan diri untuk mengikuti MODIS yang menghadirkan Bu Risma. Sosok yang tengah naik daun selepas talkshow nya di mata najwa ini memang menarik perhatian banyak kalangan.
Kompasianer yang terpilih pun mempunyai profesi yang sangat beragam, mulai dari mahasiswa, penulis, guru, jurnalis, BNN Solo pengamat sepakbola dan tak lupa BONEK pun hadir dalam #kompasianaMODIS. Diskusi berdurasi 1,5 Jam ini menceritakan banyak hal. Mudah-mudahan ulasan saya ini bisa mewakili diskusi kemarin (22/03/2014).
Pendidikan : semua sekolah digratiskan, biaya operasional sekolah dari pemerintah untuk siswa sekolah itu masih kurang, hingga bu Risma memutuskan untuk memperbesar anggaran BOSDA.
Kesehatan : Jika sudah kelas 3, pemerintah akan membiayai penuh tentang perawatannya
Transportasi : 2 transportasi massal yang dipersiapkan untuk memanjakan masyarakat Surabaya yang pernah masuk koran mancanegara yaitu SuroTram dan BoyoRail.
Pertanian : Surabaya setiap hari selalu mengirim pasokan ke tangerang hinga berpuluh ribu ton. Tempatnya berada di daerah Surabaya Selatan, Bangkingan.
Pertamanan : Pemkot Surabaya menyiapkan Taman-taman yang akan disertai dengan lapangan Futsal sekelas Eropa untuk masyarakat Surabaya. Lapangan Futsal itu pun disewakan secara gratis. Yang sudah ada yaitu di Taman Ronggolawe (Belakang Joyoboyo)
Sepak Bola : Berusaha adil untuk mengayomi dualisme persebaya karena terjadi saling sikut ketika membela salah satu pihak. Otoritas tertinggi ada ditangan Induk sepakbola tanah air.
Ekonomi : Telah berhasil mengubah sebuah tempat lokalisasi menjadi home industri. Awalnya berjumlah 1 rumah, sampai detik ini berjumlah 4 rumah. Pernah diikutsertakan dalam pameran dan setiap harinya selalu HABIS. Pameran dilaksanakan selama 3 hari.
Sosial : Memberi makan 3x sehari untuk anak yatim, lansia, orang cacat dan orang gila. Surabaya merawat 1300 orang gila.
Dan masih banyak hal lain yang belum bisa di share oleh bu Risma karena waktunya yang singkat. Terlepas dari itu semua, Bu Risma selalu menekankan kepada PNS bahwa PNS itu kerjanya adalah melayani masyarakat. Terjadi dialog antara Bu Risma dengan PNS yang datang dalam #kompasianaMODIS "HEH, PNS tugasmu lapo?" pertanyaan tersebut ditujukan kepada PNS yang diajak bu Risma mengikuti MODIS. PNS tersebut pun sontak menjawab "PELAYAN bu".
Pelayan disini maksudnya adalah melayani masyarakat dengan sepenuh hati, terutama yang tidak mampu serta tau bagaimana cara melayani masyarakat dengan baik. Risma telah sadar dan paham betul tentang kondisi Surabaya. Ketika memajukan Surabaya, kita harus sadar dan mengetahui bahwa di Surabaya ini ada yang kondisi ekonominya menegah kebawah. Orang-orang tersebut menjadi perhatian lebih dari Bu Risma untuk kemajuan Surabaya.
Dalam beberapa kali kesempatan, bu Risma selalu menyempatkan diri untuk jalan tanpa arah dan tujuan untuk mengetahui kondisi Surabaya. Ketika menjumpai anak kecil yang jualan koran, menangis di pinggir jalan, tidak sekolah dan lain-lain selalu dihampiri oleh bu Risma untuk berdialog. Jika mendapati masalah untuk sekolah, pasti diajak ke rumah atas izin ortu untuk disekolahkan oleh bu Risma.
Banyak banget kemajuan Surabaya yang bisa saya rasakan selama kepemimpinan Bu Risma dan banyak juga kemajuan-kemajuan yang belum saya ketahui. Semoga orang-orang baik seperti ibu selalu dilindungi oleh Tuhan dan semoga impian-impian ibu bisa tercapai selama kepemimpinan ibu menjadi walikota Surabaya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada kompasiana yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti MODIS. Mudah-mudahan MODIS bisa berjalan terus setiap bulannya dan pembicara-pembicara yang dihadirkan semoga bisa menginspirasi para pesertanya.
Best Regards,